Rabu, 25 Desember 2013

Mikrokontroler AT89C51


 MAKALAH MATERI MIKROKONTROLER AT89C51








NIM : 11.11.2490
Nama : NURUL ANWAR MAULANA A.
TI 11 A






Perguruan Tinggi STMIK AMIKOM Purwokerto
12/25/2013
 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
          Kemajuan di bidang elektronika makin pesat, terutama dalam teknologi kendali. Tentunya akan adanya sistem kerja yang murah, efisien dan efektif memaksa pula sebuah lingkungan kerja menjadi sebuah lingkungan yang komunikatif. komunikatif dalam arti setiap kepentingan yang berhubungan dengan komunikasi dapat terpenuhi tanpa mengurangi unsur-unsur tercapainya efisiensi dan efektifitas.

PEMBAHASAN 
 

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU ( Central Processing Unit ) , memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Conveeter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.
            Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler AT89C51 ialah mikrokontroler CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM ( Programmable and Erasable Only Memory ) yang dapat dihapus dan ditulis sebanyak 1000 kali.
Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi high density-non-volatile memory Atmel Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan memori program untuk deprogram ulang dalam sistem ( in-system programming ) atau dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional.
            Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan flash PEROM, menjadikan mikrokontroler AT89C51 menjadi microcomputer handal yang fleksibel. Karakteristik lainnya dari mikrokontroler AT89C51 sebagai berikut:
-          Low –power
-          32 jalur 





Masukan / eluaran yang dapa deprogram
-          Dua timer counter 16 bit
-          RAM 128 byte
-          Lima interrupt Arsitektur perangkat keras 89C51 mempunyai 40 kaki, 31 kaki digunakan untuk keperluan 4 buah port pararel. 1 port terdiri dari 8 kaki yang dapat di hubungkan untuk interfacing ke pararel device, seperti ADC, sensor dan sebagainya, atau dapat juga digunakan secara sendiri setiap bitnya untuk interfacing single bit septerti switch, LED, dll.
Fungsi dari mikrokontroler AT89C51 secara keseluruhan dapat digambarkan yaitu sebagai berikut :
Pin 1 sampai 8
Adalah kelompok pin untuk port 1. Port 1 ini merupakan port I/O dua arah yang digunakan untuk penghubungan dengan peralatan luar.
Pin 9
Adalah masukan reset. Dimana ketika ada masukan sinyal dalam waktu tertentu pada pin ini, mikrokontroler akan di reset.
Pin 10 sampai 17
Adalah port 3 yang juga merupakan port I/O.Port 3 terdiri dari pin-pin yang diperlihatkan tabel dibawah ini.




Pin 18
Adalah XTAL 2 yaitu untuk keluaran dari inverting oscillator amplifier. XTAL 2 digunakan untuk pewaktuan mikrokontroler
Pin 19
Adalah XTAL 1 yaitu masukan untuk inverting oscillator amplifier dan masukan untuk rangkaian sumber detak (clock).
Pin 20
Adalah ground dan diberi simbol gnd. Pin ini terhubung dengan jalur netral/ground dari rangkaian pengatur daya.
Pin 21 sampai 28
Adalah port 2 yang juga sebagai port I/O.
Pin 29
Adalah Program Store Enable ( ), yaitu masukan sinyal baca untuk memori program eksternal agar masuk ke dalam bus selama proses pemberian/pengambilan instruksi (fetching).
Pin 30
Adalah Address Latch Enable (ALE) yaitu keluaran yang menghasilkan pulsa-pulsa untuk mengancing byte rendah alamat selama mengakses eksternal. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai atau masukan pulsa program selama pemograman.
Pin 31
Adalah External Acces Enable ( ) yang merupakan sinyal kontrol untuk pembacaan memori program. Apabila diset rendah (L) maka mikrokontroler akan melaksanakan seluruh instruksi dari memori program eksternal, sedangkan jika diset tinggi (H) maka mikrokontroler akan melaksanakan instruksi dari memori program internal ketika isi program kurang dari 4096. Port ini juga berfungsi sebagai tegangan pemograman (Vpp = + 12V) selama proses pemograman.
Pin 32 sampai 39
Adalah merupakan port 0 dan berfungsi sebagai I/O.
Pin 40
Adalah Vcc atau sumber tegangan. Pin ini dihubungakan dengan jalur positif dari rangkaian pengatur daya.
Ada beberapa instruksi yang dikenal oleh mikrokontroler AT89C51 yaitu , Instruksi aritmetika ,Intruksi aritmetika mencakup penambahan (ADD), pengurangan (SUBB), perkalian (MUL), dan pembagian (DIV).

1. Penambahan (ADD)
Instruksi ini menjumlahkan suatu data dengan isi akumulator dan hasilnya disimpan dalam akumulator.
Operasi ADD : A←A+data

2. Pengurangan (SUBB)
Instruksi ini mengurangkan isi akumulator dengan isi carry flag dan isi data.
Operasi SUBB : A←A-C-data

3. Perkalian (MUL)
Instruksi ini mengalikan isi akumulator dengan isi register B.
Operasi MUL : AB←A*B

4. Pembagian (DIV)
Instruksi ini akan membagi isi register akumulator dengan isi register B.
Operasi DIV : AB←A/B

5. Penambahan satu (INC)
Proses ini menambahkan satu pada isi suatu register atau memori.
Operasi INC A : AB←A+B

6. Pengurangan Satu (DEC)
Proses ini kebalikan dari proses pengurangan satu.

Instruksi Logika Dengan Manipulasi Bit

1. Logika AND (ANL)
Instruksi ini melakukan proses logika AND antara suatu register dengan register, register dengan data, carry flag dengan suatu alamat, dan lain- lain.
format instruksi AND :
ANL A, @Rr
ANL A, #data
ANL alamat data, A
ANL alamat, #data

2. Logika OR (ORL)
Instruksi ini melakukan logika OR antara suatu register dengan register, register dengan data, carry flag dengan isi suatu alamat bit.
Format instruksi OR:
ORL A, @Rr
ORL A, #data
ORL alamat data, A
ORL A, alamat data

3. Logika NOT (CPL)
Instruksi ini melakukan proses logika NOT pada suatu register, carry flag, atau isi suatu alamat bit.
Format instruksi NOT:
CPL A
CPL alamat bit

4. Logika EXOR (XRL)
Instruksi ini melakukan proses logika exlusive-OR antara register dengan register, register dengan data, dan lain-lain.

5. Manipulasi Pengesetan (CLR)
Instruksi ini menyebabkan suatu bit menjadi reset atau nol
Format instruksi CLR :
CLR A
CLR alamat bit

6. Manipulasi Bit Pengesetan (SETB)
Instruksi ini akan mengeset bit yang dimaksud (atau 1)
Format instruksi SETB :
SETB C
SETB bit

7. Manipulasi Bit Pengisian (MOV)
Instruksi ini akan mengisi suatu data dalam bentuk byte
Format instruksi MOV :
MOV @Rr, A
MOV A, @Rr
MOV @Rr, #data
MOV @Rr, alamat data
MOV A, alamat data

8. Manipulasi Lompat
Program counter akan meloncat ke alamat yang dikehendaki
Format instruksinya :
JC alamat kode
JNC alamat kode

Instruksi Transfer Data

Kelompok instruksi ini digunakan untuk memindahkan data antara:
1. register-memori
2. antarmuka-register
3. antarmuka-memori

Contoh :

MOV A, R0 : Pindahkan isi register R0 ke akumulator.
MOV A, @R0 : Pindahkan isi memori yang alamatnya ditunjukkan oleh register R0 ke akumulator.
MOV A, P3 : Pindahkan isi port 3 ke akumulator.

Instruksi Percabangan

Instruksi percabangan ini dibagi dua yaitu percabangan dengan syarat dan percabangan tanpa syarat.
Percabangan dengan syarat terdiri atas :

CJNE

Instruksi ini akan membandingkan isi register atau isi memori dengan suatu data. Bila hasil perbandingan itu sama, instruksi selanjutnya yang akan dituju. Bila tidak sama, instruksi yang ditunjuk oleh label yang akan dilaksanakan.

Format instruksi CJNE :
CJNE A, @Rr
DJNZ

Instruksi ini akan mengurangi isi register atau memori dengan satu. Bila sudah 0, instruksi selanjutnya akan dilaksanakan dan bila belum 0 instruksi dilanjutkan ke label.

Format instruksi DJNZ :
DJNZ Rr, alamat kode
DJNZ alamat data, alamat kode
JBC

Instruksi ini akan menguji suatu alamat bit. Apabila alamat bit berisi 1 (set) bit tersebut akan diclear dan selanjutnya program menuju tabel. Bila alamat bit berisi 0, instruksi selanjutnya yang akan dieksekusi.

Format instruksi JBC :
JBC alamat bit, alamat kode

Percabangan tanpa syarat meliputi :
Long Jump (LJMP)

Format instruksi Long Jump :
LJMP alamat kode
Short Jump (SJMP)

Format instruksi Short Jump :
SJMP alamat kode

PENUTUP
Kesimpulan 

Sistem dapat bekerja secara teratur karena adanya alamat yang berbeda di setiap ruang yang saling berinteraksi tersebut, disamping adanya program / tahapan prosedur dalam jalannya proses komunikasi yang harus dipenuhi


Link :

 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar